Headlines News :
Home » » Bahasa Jurnalistik

Bahasa Jurnalistik

Written By Unknown on Jumat, 15 Mei 2009 | 19.13

Analisis Fungsi Suku Kalimat
(Subjek, Predikat, Objek, Keterangan, Pelengkap)

Kalimat Jawa Pos umumnya berwujud rentetan kata yang disusun sesuai dengan kaidah yang berlaku. Unsur-unsurnya diupayakan lengkap. Dalam kalimat verbal (kalimat yang predikatnya kata kerja), misalnya, ada unsur apa atau siapa yang dalam bahasa sering disebut subjek. Ada juga unsur mengapa atau bagaimana yang biasa disebut predikat. Selain dua unsur itu, biasa pula ditambahkan unsur keterangan. Setiap unsur dipandang sebagai satu kelompok kata. Isinya bisa hanya satu kata, bisa pula beberapa kata.
Yang perlu diperhatikan, tidak semua kalimat Jawa Pos lengkap. Terkait dengan keinginan mencapai konsep ’’wacara berirama’’, terkadang terbentuk ’’kalimat’’ yang tidak lengkap. Kalimat ini sebenarnya bukan kalimat, melainkan hanya kelompok kata keterangan. Bentuk tidak lengkap itu ini bisa ditoleransi asalkan isinya benar-benar kelanjutan atau terkait dengan bagian (kalimat) sebelumnya.

Kalimat dan Frase
Unsur-unsur dalam kalimat (subjek, predikat, objek, keterangan) terdiri atas frase (kelompok kata). Frase bisa terdiri atas satu atau beberapa kata. Dalam hal penyusunan frase dengan sejumlah kata, perlu diperhatikan struktur dan kehematannya.
Hal lain yang juga diperhatikan menyangkut kalimat adalah kata. Setiap kata termasuk dalam kelas kata atau kategori kata dan mempunyai fungsi dalam kalimat. Pengurutan kata dan macam kata yang dipakai dalam kalimat menentukan pula macam kalimat yang dihasilkan.
Kata dikelompokkan berdasar bentuk dan perilakunya. Kata dengan bentuk dan perilaku sama atau mirip dimasukkan ke dalam satu kelompok, sedangkan kata lain yang bentuk dan perilakunya sama atau mirip sesamanya, tetapi berbeda dengan kelompok pertama, dimasukkan ke dalam kelompok yang lain. Dengan ungkapan lain, kata itu termasuk dalam kategori kata yang berbeda.
Dalam bahasa Indonesia, ada empat kategori utama: (1) verba atau kata kerja, (2) nomina atau kata benda, (3) adjektiva atau kata sifat, dan (4) adverbia. Di samping itu, ada satu kelompok lain yang dinamakan kata tugas yang terdiri atas beberapa subkelompok yang lebih kecil, misalnya, preposisi (kata depan), konjungsi (kata sambung), dan partikel.
Pada umumnya, kata masuk ke dalam kategori tertentu dan tidak sekaligus masuk ke kategori yang lain. Kata meja, agama, dan kertas, misalnya, termasuk dalam kategori nomina. Kata lain, seperti pergi, tidur, dan datang, termasuk dalam kategori verba. Namun, ada pula kata yang memiliki keanggotaan rangkap. Kata seperti jalan dan telepon dapat masuk ke dalam nomina ( di jalan itu; tidak mempunyai telepon) dan verba (mesin ini tidak jalan; telepon dia sekarang!).
Nomina, verba, dan adjektiva sering dikembangkan dengan tambahan pembatas tertentu. Nomina, misalnya, dapat dikembangkan dengan nomina lain, dengan adjektiva, atau dengan kategori lain (gedung  gedung bagus, gedung yang bagus itu). Verba dapat dikembangkan, antara lain, dengan adverbia seperti telah ( makan telah makan), dan adjektiva dapat dikembangkan, antara lain, dengan adverbia seperti sangat (manis sangat manis). Pada tataran kalimat, nomina dan perkembangannya disebut frase nominal, verba dan perkembangannya disebut frase verbal, serta adjektiva dan perkembangannya disebut frase adjektival. Preposisi yang diikuti kata atau frase lain menghasilkan frase preposisional.
Setiap kata atau frase dalam kalimat mempunyai fungsi yang mengaitkannya dengan kata atau frase lain yang ada dalam kalimat tersebut. Fungsi itu bersifat sintaksis, artinya berkaitan dengan urutan kata atau frase dalam kalimat.
Fungsi sintaksis utama dalam bahasa adalah predikat, subjek, objek, pelengkap, dan keterangan . Di samping itu ada data fungsi lain seperti atributif (menerangkan), koordinatif (menggabungkan secara setara), dan subordinatif (mengabungkan secara bertingkat ).
Predikat dalam bahasa dapat berwujud frase verbal, adjektival, nominal, dan preposisional. Berikut beberapa contohnya.
(1a) Ibu sedang makan di dapur.
(1b) Kita tidak harus pergi sekarang.
(1c) Masalah koperasi sudah ditelaah sekarang .
(2a) Gempa minggu yang lalu keras sekali.
(2b) Harga makanan sekarang mahal.
(2c) Rumah usahawan itu besar dan mewah.
(3a) Ayah saya lurah desa Kajen.
(3b) Pembantu kami tamatan SMP.
(3c ) Pengalaman guru yang terbaik.
(4a) Dia dari Medan.
(4b) Sekarang Pak Anwar ada di Surabaya.
(4c) Saya ke Manado minggu depan.
Di samping predikat, kalimat umumnya juga mempunyai subjek. Dalam bahasa Indonesia, subjek biasanya terletak di muka predikat. Subjek dapat berupa nomina. Tetapi, pada keadaan tertentu, kategori kata lain juga dapat menduduki fungsi subjek. Dari contoh di atas, tampaklah bahwa subjek untuk kalimat (1a,b,c) adalah ibu , kita, masalah koperasi, untuk kalimat (2a,b,c) Gempa minggu yang lalu, harga makanan, rumah usahawan itu. Lalu, untuk kalimat ( 3a,b,c), ayah saya, pembantu kami, pengalaman dan untuk kalimat 4a,b,c), dia, Pak Anwar, saya.
Subjek yang bukan nominal terlihat pada contoh berikut.
(5a) Membangun gedung makan biaya.
(5b) Berhitung tidak mudah.
(5c) Merah adalah warna dasar.
Ada juga bagian kalimat di belakang predikat yang berupa frase verbal transitif aktif. Namanya Objek. Objek berfungsi sebagai subjek jika kalimat tersebut diubah menjadi kalimat pasif. Dalam kalimat
(6 ) Kasdun memanggil orang itu.
(7) Hal itu merupakan masalah besar,
orang itu adalah objek karena nomina (a) berdiri di belakang predikat verbal dan (b) menjadi subjek bila kalimat (6) menjadi kalimat pasif seperti yang terlihat pada kalimat (6a) .
(6a) Orang itu dipanggil Kasdun.
Sebaliknya, masalah besar pada kalimat (7) bukanlah objek, melainkan pelengkap. Sebabnya, meskipun frase nominal tersebut berada di belakang predikat verbal, frase itu tidak dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif. Kalimat (7a) dalam bahasa Indonesia tidak gramatikal.
(7a) + Masalah besar dirupakan oleh hal itu.
Yang dinamakan pelengkap atau komplemen mirip dengan objek. Pelengkap pada umumnya berupa frase nominal dan frase nominal itu juga berada di belakang predikat verbal. Perbedaan yang penting ialah pelengkap tidak dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif. Dengan kata lain, kalimat yang mempunyai pelengkap (dan tidak mempunyai objek) tidak dapat dijadikan kalimat pasif. Dari segi lain, pelengkap mirip dengan keterangan juga. Kedua-duanya membatasi acuan konstruksi yang bergabung dengannya. Perbedaannya ialah pelengkap pada umumnya wajib hadir untuk melengkapi konstruksinya, sedangkan keterangan tidak. Tempat keterangan biasanya bebas, sedangkan tempat pelengkap selalu di belakang verba (beserta objeknya). Akhirnya, cakupan semantis keterangan lebih luas, yaitu membatasi unsur kalimat atau seluruh kalimat. Ada keterangan yang menyatakan alat, tempat, cara, waktu, kesertaan, atau tujuan. Contoh:
(8) Dia memotong kue itu dengan garpu.
(9) Kami tinggal di Jatinegara.
(10) Mereka masuk diam-diam.
(11) Beliau meninggal tahun 1970.
(12) Dia ke pasar dengan adiknya.
(13) Saya belajar supaya lulus Sipenmaru.

Saya tidak datang karena hujan.

Saya tidak datang. Sebab, hari itu hujan.


Kasus Kesalahan Bahasa

1. Koma

a. Koma Membatasi Kata Sambung Antarkalimat

- Sayangnya, hingga kini yang sudah mengantongi ijin dari pemerintah baru Indonesia dan Malaysia, sementara Singapura dan Brunai Darussalam belum ada kepastian.
- ”Tapi, dewan zakat ini hanya sebatas pada fungsi strategis, bukan operasional.
- Bahkan, rencananya, Depag pun akan menggelar seminar dan ekspos zakat pada bulan yang sama.
- Ironisnya, ekspor tidak langsung tersebut sangat sulit untuk dideteksi. Namun, keuntungan tersebut hanya dinilai dengan Rupiah.
- ”Anekdotnya, kita untung dapat pesanan, mereka untung dapat dolar,” imbuhnya.
- Setidaknya, ada 13 bahan kerajinan tangan Jawa Timur yang menjadi primadona.
- Hasilnya, tiket terjual mulai dari USD 60-160.
- Tentu saja, hal ini juga merupakan salah langkah ekonomis untuk meningkatkan kunjungan ke Pakuwon Super Mall.
- ”Buktinya, kunjungan saat pameran bisa sampai 11.000 tiap harinya,” tambah Shita.

b. Koma Membatasi Keterangan Kalimat yang Mengawali Subjek
- Secara cash flow, dengan banyaknya order, para produser diuntungkan.
- Menurut Shahputra, saat ini sudah ada perbedaan dalam orientasi perdagangan internasional dibandingkan 5-10 tahun yang lalu.
- Dalam percaturan global, keempat hal diatas merupakan prasyarat utama untuk mendapatkan kepercayaan pasar.
- Dengan kunjungan harian rata-rata 5000 sampai 6000 kunjungan, sebenarnya Pakuwon cukup menjanjikan.

c. Koma Membatasi Rincian Unsur
- Pameran ini fokus ke Asia dengan peserta diantaranya Thourism Authority of Thailand, Singapore Tourism Board, Tourism Malaysia, Air Asia, dan Jet Asia.

d. Koma Tidak Memisahkan Subjek dan Predikat

- Akibat dari kondisi tersebut akan mengurangi potensi pendapatan sektor non migas dari ekspor produk-produk kerajinan tangan.

- Hasilnya, 12 September lalu, Dirjen Pos dan Telekomunikasi Depkominfo RI telah mengeluarkan sertifikat ULO untuk penyelenggaraan 3G kepada XL area Jabotabek.

e. Koma Mengapit Sisipan
- Semua peserta, menurut dia, tidak memasang target dalam pameran ini.
f. Koma Mengakhiri Pernyataan dalam Petikan Langsung
”Dengan begini diharapkan gap antara yang kaya dan yang miskin bisa dikurangi dan masyarakat jadi sadar zakat,” terangnya.

g. Koma Mengapit Aposisi
- Kehadiran Lembaga bernama Dewan Kajian Zakat Asia Tenggara itu diumumkan kemarin di sela-sela acara Ramadhan Fundraising Workshop Program, hajatan YDSF (Yayasan Dana Sosial Al-Falah) Surabaya, yang bertempat di Hall G asrama haji Sukolilo.
- Drs. Shahputra, ketua ASEPHI (Asosiasi Ekspor dan Produsen Handykraf Indonesia) Jatim, mengungkapkan, saat ini banyak buyer dari luar (Bali, Jogja, Jakarta) yang membeli barang kerajinan produksi Jatim untuk dijual lagi ke pasar internasional (ekspor).
- Di sisi lain, John Fredrik Hengstz dan Soedeson Tandra, kuasa hukum terdakwa, menganggap jaksa terlalu cepat menyimpulkan tanpa melihat fakta.


2. Titik

a. Titik Mengakhiri Kalimat

- Apapun yang terjadi mereka akan tetap menjadi anggota. Hanya, mungkin hak dan kewajibannya yang akan berbeda.
- Yang terakhir dan yang sudah direalisasikan, mereka mengajak beberapa mitra yang mau memberikan diskon pada muzakir-muzakir tersebut di merchant-merchant tertentu. ”Dengan begini diharapkan gap antara yang kaya dan yang miskin bisa dikurangi dan masyarakat jadi sadar zakat” terangnya.
- ”Bisnis mall bisa sangat erat dengan pariwisata. Kami antusias dengan pameran ini karena dipercaya banyak pendukung pariwisata Asia
- “Kami tidak mengharapkan laba. Dengan lelang ini Masyarakat Surabaya akan lebih apresiatif berkunjung ke Singapura,” ungkap Doddy Limanto, Informatin Executive Eastern Indonesia Singapore Tourism Board.
- Memasuki tahun ajaran 2002-2003 sekolah ini mulai merubah sistem pengajarannya. Metode yang digunakan dalam kelas juga diubah.

b. Titik Dipakai pada Bilangan Ribuan dan Kelipatannya
- Menurut Wibowo, guna mendukung program ini, sampai akhir tahun, XL berencana menambah jaringan hingga 1.000 unit BTS yang mampu mensupport akses 3G, dari 700 yang sudah ada hingga saat ini.
1.000.000.000

- Dengan kunjungan harian rata-rata 5.000 sampai 6.000 kunjungan sebenarnya Pakuwon cukup menjanjikan.

c. Titik Tidak Dipakai pada Singkatan Gelar
Drs Shahputra, ketua ASEPHI (Asosiasi Ekspor dan Produsen Handykraf Indonesia) Jatim mengungkapkan, saat ini banyak buyer dari luar (Bali, Jogja, Jakarta) yang membeli barang kerajinan produksi Jatim untuk dijual lagi ke pasar internasional (ekspor).

d. Titik Dipakai pada Singkatan Nama Orang
- Wali Kota Surabaya Bambang D.H.


3. Tanda petik
a. bentuk benar dalam ujaran langsung
-’’Khusus di area Surabaya dan Denpasar, masing-masing telah tersedia 64 BTS,” imbuhnya.
b. istilah khusus menggunakan dua tanda petik
- Pertama, warga Nganjuk itu didakwa bersama Hangky dan Lingso memproduksi ’’pil enak gila’’ dengan bahan MDMA yang masuk golongan satu.
c. satu tanda petik dipakai di dalam ujaran langsung.
’’Terdakwa mengonsumsi ’pil enak gila’ tadi malam,’’ ujarnya.

4. Tanda Hubung
a. Tanda Hubung Dipakai pada Gabungan Imbuhan
dan Nama Diri

- Dewan Kajian Zakat Se-ASEAN Terbentuk

b. Tanda Hubung Dipakai pada Gabungan Imbuhan
dan Istilah Asing
- Menurut Wibowo, guna mendukung program ini, sampai akhir tahun, XL berencana menambah jaringan hingga 1.000 unit BTS yang mampu men-support akses 3G, dari 700 yang sudah ada hingga saat ini.

5. Kapitalisasi

a. Kecuali Preposisi, Huruf Pertama Kata pada Judul Dikapitalkan
- Berharap Pengelola Zakat Lebih Profesional
(Dalam judul, kata-kata berikut diawali dengan huruf kecil (bukan kapital)
bagi, di, ke, dari, dalam, untuk, guna, dengan, karena, oleh, pada, tentang, sejak, selama, bagaikan, sepanjang, mengenai, terhadap, bagaikan, daripada, kepada, sampai, dan, atau, tetap, sesudah, setelah, sebelum, ketika, tatkala, sewaktu, sambil, seraya, selagi, sehingga, jika, kalau, jikalau, asalkan, bila, manakala, andaikan, agar, supaya, agar supaya, biar, biar(pun), meski(pun), sekalipun, walau(pun), sungguhpun, kendati(pun), seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana, bahwa, sang)


b. Huruf Pertama Nama Diri Dikapitalkan
- … yang bertempat di Hall G Asrama Haji Sukolilo
- Shahputra berharap agar para produser bisa introspeksi diri dan meminta Pemprov Jatim merespon fenomena ini.

c. Istilah Tidak Diawali Huruf Kapital
”Salah satunya dalam hal TI (teknologi informasi), produser kita belum secanggih buyer-buyer itu,” ungkapnya.

d. Penulisan Jabatan yang Mengikuti Pejabat
Tujuannya sendiri, sebagaimana dikatakan Hamy Wahjunianto, direktur YDSF yang juga ketua FOZ, untuk membahas dan menyelesaikan isu-isu dan masalah seputar umat.

e. Penulisan Jabatan yang sebelum Pejabat
- Yang hadir, antara lain, Direktur YDSF Hamy Wahjunianto

6. Kursif/Huruf Miring

a. Istilah Asing Ditulis Kursif
- ”Bisnis mall bisa sangat erat dengan pariwisata, kami antusias dengan pameran ini karena dipercaya banyak pendukung pariwisata Asia,” ungkap D. Rishita Dewi, advertising and promotion coordinator Pakuwon Permai, saat mengelilingi pameran Singapore Tourism Board Minggu kemarin.

b. Nama Diri Asing Tidak Ditulis Kursif
Kehadiran Lembaga bernama Dewan Kajian Zakat Asia Tenggara itu diumumkan kemarin di sela-sela acara Ramadhan Fundraising Workshop Program, hajatan YDSF (Yayasan Dana Sosial Al-Falah) Surabaya yang bertempat di Hall G asrama haji Sukolilo.)

c. Nama Media Cetak dan Elektronik Ditulis Kursif
Jawa Pos, SCTV

7. Kosa Kata
- izin, pressure, menjalin, muzaki, kerja sama, bahkan, sempat, merespons, mal, kompleks, November, ruilslag
- Foz sendiri merupakan salah satu dari (di antara) lima lembaga yang ikut tergabung dalam dewan zakat tersebut.
- Bahkan rencananya, Depag pun akan menggelar (mengadakan) seminar dan ekspos zakat pada bulan yang sama.
- Ekspor Langsung Handykraf (Handycraft)Jatim Menurun
- Pasca bom Bali dan gempa Jogja terjadi redifinasi pasar produser yang tadinya mampu menjadi pengekspor langsung sekarang menjadi pengekspor tidak langsung.
- Pakuwon Super Mall memantapkan diri di bisnis pariwisata dengan mengandeng berbagai institusi pariwisata dalam dan luar negeri. Setelah mengarap Singapure Tourism Board, minggu ini Pakuwon Super mall siap menggelar pameran wisata nusantara.
- “Mereka lebih fokus untuk memberikan awareness kepada masayarakat Surabaya,” tambah Shita.

8. Kesejajaran Bentuk Kata
XL Matangkan 3G, Soft Launch Akhir September
Berbagai persiapan dikebut untuk memenuhi target launching akhir bulan ini.
’’Rencananya, soft launch akan dilaksanakan akhir September. …

9. Proses Morfofonemis
Wibowo menambahkan, penyedia layanan seluler yang menjadi mitra strategis Vodafone ini mentargetkan 300 ribu pelanggan di Indonesia hingga akhir tahun.

10. Penulisan Bilangan Tingkat
- Tak mau kalah dengan Telkomsel yang telah melakukan kick off 3G-nya, PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) juga serius mematangkan layanan seluler generasi ketiga (III, ke-3) ini.
11. Penulisan Bentuk Terikat
- Pascabom Bali dan gempa Jogja terjadi redifinasi pasar produser yang tadinya mampu menjadi pengekspor langsung sekarang menjadi ekspor tidak langsung.
- Akibat dari kondisi tersebut, akan mengurangi potensi pendapatan sektor nonmigas dari ekspor produk-produk kerajinan tangan.
Antiklimaks
Serbaguna
Serbausaha
prasejarah

12. Penulisan Kata Depan di dan ke
- Acara tersebut diantaranya dihadiri oleh salah satu pendirinya, yakni Prof. Madya Hj Musa Ahmad, Direktur Institut Kajian Zakat Universiti Teknologi MARA Melaka Malaysia.
- Di Indonesia sendiri, dituturkan Hamy action plan dari dewan zakat ini akan diwujudkan dengan beberapa cara di antaranya dalam hal teknologi dengan menggandeng Bank untuk menyediakan layanan zakat online yang memberikan informasi ke mana mereka harus membayar dan berapa jumlahnya.
- Dijelaskan di sana, anggota dewan zakat ini terdiri dari empat negara, yakni Indonesia, malaysia, Singapura dan Brunai Darussalam.
- Dalam percaturan global keempat hal diatas merupakan prasyarat utama untuk mendapatkan kepercayaan pasar.
- Faktor lain di Jatim banyak bermunculan para produser, tetapi galeri-galerinya justru banyak di luar.

13. Kata Rujukan
- Pameran ini diramaikan dengan lelang tiket berlibur ke Singapura.
- Setelah Februari lalu mendapatkan lisensi penyelenggaraan 3G di Indonesia, kini perusahaan yang 59,7 persen sahamnya dimiliki Telekom Malaysia ini sedang merampungkan rangkaian proses Uji Laik Operasi (ULO) di beberapa kota besar di Indonesia, diantaranya Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Batam, dan Denpasar.
- Meski demikian, dia optimistis XL mampu menjadi salah satu pemain utama di bisnis penyedia layanan komunikasi data berkecepatan 2 Mbps ini.

14. Jika dan bahwa
Tandra membenarkan jika bahan kimia itu (safrole, red) dapat dipakai sebagai pemicu MDMA, ......
15. Penulisan Partikel pun

”Apapun yang terjadi mereka akan tetap menjadi anggota.
’’Safrole dijual secara bebas dan dapat dibeli siapapun,’’ lanjut Tandra.
(Pun dalam kata berikut ditulis serangkai: Adapun, andaipun, ataupun, bagaimanapun, biarpun, kalaupun, kendatipun, meskipun, sekalipun, sungguhpun, walaupun).

Sekali pun saya belum pernah datang, apalagi dua kali.
Dia tidak marah, hanya jengkel, sekalipun nasihatnya diabaikan.


16. Efisiensi
- Pembentukannya sendiri telah berlangsung 13-15 Maret lalu di Malaysia.
- Anggota-anggotanya merupakan lembaga-lembaga zakat yang sudah mendapat persetujuan dari pemerintah negaranya masing-masing.
- Dewan zakat ini nantinya akan menjadi tempat berkumpulnya ahli-ahli zakat dari negara-negara serumpun (Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunai Darussalam).
- Rencananya kita akan membuat semacam ISO untuk lembaga-lembaga zakat yang ada” jelasnya.
- Lebih lanjut dikatakan Hamy, dewan zakat di Indonesia sendiri nantinya tidak akan melakukan presure pada badan-badan zakat yang ada, akan tetapi diharapkan justru bisa mnjalin sebuah sinergi.
- … Kita hanya terima order saja,”
- Rencananya pameran ini akan digelar rutin setahun sekali.
- Pada 2005, kunjungan hampir mencapai 1 juta.
- Hasilnya, 12 September lalu Dirjen Pos dan Telekomunikasi Depkominfo RI, telah mengeluarkan sertifikat ULO untuk penyelenggaraan 3G kepada XL area Jabotabek.
- Dia berperan dalam proses penyulingan dan penguapan bahan-bahan kimia campuran ekstasi.

17. Logika
- Ahli-ahli zakat se- Asia Tenggara akhirnya terbentuk.
”Biasanya Jatim rata-rata mendapat USD 200 ribu-USD 350 ribu per tahun, akhir 2006 ini bisa berkurang,” tuturnya.
- ”Di Malaysia, jumlah pengunjung Indonesia merupakan terbesar ke tiga,” Roslan Othman, direktur Tourism Malaysia.
-
18. Penulisan Keterangan Redaksi

… bertemu Hasan Wirajuda (Menlu RI, Red)


19. Kalimat tanpa Predikat
- Tujuannya sendiri, sebagaimana dikatakan Hamy Wahjunianto, Direktur YDSF yang juga Ketua FOZ, membahas dan menyelesaikan isu-isu dan masalah seputar umat.
- Kegiatan tersebut juga merupakan pertemuan rutin dewan zakat ini.

20. Kalimat Rancu Subjek

- Meski sudah terbentuk sejak Maret lalu, kepengurusannya sendiri baru akan dibentuk 27 November mendatang di Kuala Lumpur.

21. Kalimat tanpa Subjek
-”Bahkan, saat week end, kunjungannya bisa dua kali lipat,” tambah Shita.

22. Kalimat Tidak Jelas
- Target 2006, peningkatannya 50 persen dari tahun lalu atau sekitar 1,5 juta kunjungan.
- Suwarno hanya bisa tertunduk lesu di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya kemarin. Warga Nganjuk itu didakwa jaksa M. Usman turut memproduksi dan mengedarkan 88 ribu ekstasi bersama temannya Hangky Gunawan (sedang disidik, Red) dan Lingso Direjo (DPO, Red).
- ketiga, lajang itu juga didakwa mengedarkan.
- Hal itu terulang pada Nopember 2005 dengan jumlah seribu butir dan pada Januari 24 ribu butir serta 39 ribu butir.
- Menanggapi dakwaan dengan jumlah ekstasi yang sangat besar, Tandra mengatakan hal tersebut hasil berasal dari perkiraan jika safrole itu diproses menjadi ekstasi. ’’Padahal tidak ditemukan satu butir pun ekstasi sebagai barang bukti. Dari mana angka ribuan itu?,’’ tanya Tandra

22. Sedangkan, dan, sehingga tidak mengawali kalimat

- Namun keuntungan tersebut hanya dinilai dengan rupiah. Para buyer yang berasal dari Jakarta, Jogja, dan Bali mendapatkan keuntungan dua kali lipatnya lewat dolar.

- Sedangkan keempat, dia dianggap bersalah karena mengetahui adanya aktivitas terlarang dan tidak melaporkan hal tersebut kepada polisi.

- ’’Hasil tes laboratorium menyatakan cairan itu mengandung bahan aktif saflore. Bukan MDMA (bahan pembuat ekstasi, Red),’’ tegas Tandra. Dan saflore tidak termasuk dalam bahan kimia yang dilarang sebagaimana dalam lampiran undang-undang tentang psikotropika.

23. Teks foto:
Tulus Sastrowijoyo (kiri), Hamy Wahjunianto, Prof. Madya Hj Musa Ahmad, dan Sri Adi Bramasetia
Share this article :

1 komentar:

  1. mantaf tulisannya, yoki eks wartawan rakyat merdeka. jawapos grups..

    BalasHapus

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Catatan Pinggiran - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template