Headlines News :
Home » » Andai Aku Ustad Miyabi

Andai Aku Ustad Miyabi

Written By Unknown on Sabtu, 03 Oktober 2009 | 19.00

Oleh
ARIYANTO

Apa istimewanya Miyabi sebagai bintang porno paling digandrungi di Indonesia? Di mana letak sensualnya? Jika melihat wajah dan postur tubuhnya, barangkali kita tidak menyangka jika perempuan kelahiran Hokkaido, Jepang, itu seorang bintang porno. Mukanya cute, innocent, terkesan terpelajar dan badannya langsing. Tidak berisi. Tidak sintal. Dadanya juga hampir rata. (Maaf), payudaranya relatif kecil.
Sangat berbeda dengan bintang porno pada umumnya. Tubuhnya montok, payudaranya besar berisi, badannya sintal, bibirnya sensual, dan matanya nakal (setidaknya inilah dominasi wacana selama ini). Inilah yang sama sekali tidak terdapat di diri Miyabi.
Bibirnya tidak sesensual aktris Angelina Jolie. Tubuhnya tidak sesintal artis Sarah Azhari. Payudaranya tidak semontok para pemain Baywatch serta wajahnya tidak ’’semengundang’’ artis Julia Perez dan segenit mata Dewi Perssik ketika beraksi di atas panggung. (maaf, saya tidak bermaksud mengatakan nama-nama yang disebut ini pantas jadi bintang porno lho ya?). Singkat kata, Miyabi berada pada oposisi biner. Lawan kata dari itu semua alias tidak termasuk kategori. Tapi kenapa, penggemar pemilik nama lain Maria Ozawa di Tanah Air cukup besar. Konon lebih dari satu juta penggemar?
Barangkali, di sinilah letak relativisme sensual, seksi, dan montok. Masing-masing orang punya pandangan berbeda. Miyabi yang langsing (kalau tidak boleh dikatakan kurus), mukanya yang imut, dan dadanya relatif hampir rata itu justru mempunyai sex appeal tersendiri. Barangkali juga sudah ada pergeseran pandangan mengenai konsep-konsep tersebut. Karena sudah bosan disuguhi bintang porno yang itu-itu saja, akhirnya orang beralih kepada sosok Miyabi.
Terlepas dari itu semua, jika menurut subjektivitas saya, Miyabi sama sekali tidak pantas menjadi bintang porno. Di Jepang sendiri, Miyabi yang begitu diidolakan di Indonesia ternyata cuma menduduki peringkat ke sembilan. Memang–lagi-lagi ini subjektivitas–Miyabi masih kalah hot dengan Otsuka, Rio Hamasaki, Mai Haruna, Haruka Sanada, Asahi Miura, Reina Matsushima, Maiko Ohshiro, Natsuki Iljima, dan bintang porno Jepang lainnya. Lalu, Miyabi cocoknya menjadi apa?
Paling pahit, menurut saya, perempuan berdarah Jepang, Kanada, dan Prancis ini bisa menjadi Miss Jepang atau bahkan Miss World. Saya sebut pahit-pahitnya karena putri-putrian seperti itu kurang begitu sesuai dengan adat ketimuran. Mengumbar aurat kepada orang yang tidak berhak. Lantas, cocoknya apa?
Miyabi sepertinya perempuan yang pandai. Kalau jenjang pendidikannya ditingkatkan, dia bisa meniti karir di bidang yang lebih terhormat. Bisa menjadi wartawati, penyiar, sekretaris, pengacara, diplomat, pramugari, dokter, atau profesi lainnya yang lebih sesuai dengan harkat dan martabat perempuan.
Woow, saya tidak bisa membayangkan bagaimana jika Miyabi jadi wartawan. Pasti narasumbernya berebut ingin diwawancarai secara khusus (asal tidak ditempat khusus aja ya?). Redaktur dan pimrednya juga pasti ingin rapat sama dia setiap hari (asal tidak rapet aja ya?) Kalau jadi sekretaris, bos-bos itu tidak keberatan untuk membayar mahal (asal jangan sekretaris plus lho Pak?). Dan, kalau dia jadi dokter, orang yang sehat pasti juga berebut ingin diperiksa sama dia. Atau pura-pura pingsan, supaya dapat nafas buatan (waduh, saya juga mau dong?).
Kalau tidak mau, Miyabi bisa menjadi artis (maksudnya bukan artis porno lagi lho?). Apabila sinetronnya ditayangkan, rating televisinya pasti naik. Jika filmnya diputar, tentu tiketnya ludes diserbu penonton. Apa peran yang pantas?
Ya jangan memerankan perempuan binal lagi. Tidak pantas kalau perempuan secantik dia harus beradegan seperti itu. Kalau dalam ceritanya jadi perempuan jalang lantas taubat ya tidak masalah. Berubah menjadi perempuan salehah. Seperti Alice Noorin, pemeran Eliana Pramesthi Alam, dalam film Ketika Cinta Bertasbih yang kemudian bertaubat. Putri Dubes Indonesia untuk Mesir itu akhirnya mau mengenakan jilbab. Meninggalkan kebiasaan French kiss.
Jujur, ketika melihat foto Miyabi berjilbab di internet, terlepas apakah itu asli atau rekayasa, dia terlihat jauh lebih cantik, anggun, dan punya kharisma. Nah, kenapa dia tidak main di film-film religi saja? Pasti aktingnya tidak kalah dengan Zaskia A. Mekka, Rianti Cartwright, atau Carissa Putri dalam film Ayat-Ayat Cinta. Aktingnya pasti juga mengungguli Kalila dalam sinetron Para Pencari Tuhan. Percayalah. Kalau berbicara komersilnya, film dan sinetron religi seperti itu juga laku kok? Kenapa tidak?
Seandainya Miyabi mau bermain di film religi, saya mau jadi ustad dia? Dalam skenario itu, saya akan mengajak dia salat dan menghentikan segala perbuatan keji dan mungkar. Seperti dalam lagu sinetron Para Pencari Tuhan, ’’Beribadah yok, jangan banyak alasan. Ayo sholat yok, sebelum disholatkan.’’ Ya, sebelum disalatkan alias mati. Tidak ada yang tahu kapan kita mati. Mari bertaubat. Begitu saya akan bilang ke Miyabi.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Catatan Pinggiran - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template