Belum Menjabat Sudah Dicurhati

Oleh
Ariyanto

JAKARTA–Meski baru calon anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Yulianus Rettoblaut, 46, sudah mendapat kepercayaan. Kemarin siang, perwakilan keluarga korban pelanggaran HAM Sunarsih menemuinya di kantin Kompleks MPR/DPR untuk mengadukan ketidakjelasan nasib tragedi Trisakti.
Kepada Mami Yuli, begitu biasa ia disapa, Sunarsih mengemukakan bahwa korban pelanggaran HAM tak bisa bergantung lagi kepada DPR. Apalagi, sejak kasus Trisakti, Semanggi I, Semanggi II dijegal dalam badan musyawarah DPR untuk dikategorikan sebagai kasus pelanggaran HAM berat. ’’DPR periode sekarang tak memberi harapan kepada kami keluarga korban,’’ kata dia.
Karena itu, Sunarsih berpesan kepada Mami Yuli secara khusus, dan kepada anggota Komnas HAM periode 2007-2012 lainnya, agar memiliki keberanian untuk menyelesaikan persoalan pelanggaran HAM. Selain itu, harus memiliki kedekatan dan lobi yang kuat dengan Presiden maupun lembaga legislatif. ’’Anggota Komnas HAM yang akan datang harus memiliki kelihaian agar bisa duduk satu meja dengan Presiden dan DPR,’’ tegas dia.
Dipesani seperti itu, tekad Mami Yuli untuk memperjuangkan dan menegakkan HAM semakin kuat. ’’Saya mencalonkan diri menjadi anggota Komnas HAM karena ingin memperjuangkan hak-hak korban, bukan hanya dari kelompok minoritas seperti saya,’’ katanya.
Yulianus mengatakan, penyelesaian kasus pelanggaran HAM selama ini tidak tuntas. Korban pelanggaran HAM, kata dia, harus dibantu perjuangannya oleh pemerintah maupun lembaga seperti Komnas HAM. Rencananya, Mami Yuli sendiri akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) malam ini pukul 21.00–21.45 di ruang rapat Komisi III DPR. (*)

*Terbit di Indo Pos, 20 Juni 2007