Headlines News :
Home » » Pilpres 1,5 Putaran

Pilpres 1,5 Putaran

Written By Unknown on Selasa, 07 Juli 2009 | 23.29

Oleh
ARIYANTO

Capres Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggelindingkan Gerakan Satu Putaran (Gersapu) di Pilpres 2009 ini. Ini setelah serentetan survei yang dilakukannya–entah independen atau tida—menunjukkan angka rata-rata di atas 50 persen. Masuk akal jika tim sukses SBY-Boediono yang dikomandani Hatta Radjasa merasa pede (percaya diri, red) dengan isu Gersapu itu.
Gerakan itu, seolah cepat menyebar di seluruh negeri karena ditambah dengan embel-embel, lebih irit Rp 4 Triliun. Juga lebih cepat menemukan pemimpin negeri, tidak bertele-tele, tidak berlama-lama dengan pilpres. Maka isu itu pun membuat dua capres lainnya, Megawati Soekarnoputri dan Jusuf Kalla, panas dingin.
Komedian politik, Republik Mimpi, pun menjadi ribut-ribut serius itu menjadi bahan candaan. Menurunkan tensi serius menjadi bahan lawakan yang mengocok perut. Para pejabat di negeri impian itu ngerumpi tentang heboh lembaga survei yang sibuk memprediksi pilpres satu atau dua putaran. Padahal, kata pejabat negeri impian itu, survei bisa saja dibuat untuk menggiring opini publik.
Tapi yang namanya komedian, alasan yang dilontarkan pasti nyeleneh dan lucu. ’’Jangan pernah mau digiring oleh hasil survei. Karena Giring itu adalah vokalis Nidji, yang ngetop melalui lagu Laskar Pelangi," pelesetan komedian berkepala plontos Dibyo Primus yang bertindak selaku moderator dalam diskusi bertema ’’Pilpres 1,5 Putaran di Jakarta (23/6).
Tema 1,5 putaran juga sebagai bentuk sindiran terhadap timses SBY-Boediono yang mentargetkan satu putaran tuntas. Pilpres 1,5 putaran itu dianggap sebagai jalan tengah di antara perdebatan sengit satu atau dua putaran.
Bagaimana dengan JK (Jarwo Kuat)? Komedian yang memerankan posisi JK yang lain (Jusuf Kalla, Red) sebagai wapres di Republik Mimpi itu punya alasan tersendiri ketika ditanya kenapa men-support JK. "Ya kalau beliau jadi presiden, posisi saya di Republik Mimpi kan juga naik. Tidak lagi jadi wapres," ujarnya.
Di luar alasan yang tidak serius itu, Jarwo Kuat punya pertimbangan serius kenapa mendukung JK. Sosok Capres yang diusung Partai Golkar dan Hanura itu dianggap memiliki visi kemandirian bangsa yang jelas. Di saat krisis seperti ini, tambah Jarwo, JK adalah sosok yang tepat memimpin Bangsa Indonesia. "Bangsa ini sedang sakit, butuh neozeb, bukan neolib," timpal mantan Presiden Republik Mimpi Habudi. Neozeb adalah pelesetan dari obat sakit kepala.
Komedi politik bukanlah hal tabu di panggung demokrasi. Pilpres Amerika Serikat misalnya, selain berdebat keras tentang konsep, program, dan visi-misi, capres biasanya unjuk kebolehan melawak di depan publik. Selain sebagai obat mujarab untuk melemaskan urat syaraf, memunculkan tema-tema lucu juga bisa meningkatkan elektabilitas si calon. "Ya biar tidak garing," kata Gus Pur yang sering berceloteh “Gitu saja kok repot!”. (*)
Share this article :

1 komentar:

  1. hehe, ada2 aja nih... lanjutkan, karna lebih cepat lebih baik untuk pemimpin yang pro rakyat. GITU AJA KOK REPOT.

    BalasHapus

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Catatan Pinggiran - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template